Berita Detail

blog

TNI dan Petani Semai Bibit Padi

(12/05/2017) Danramil 2108 Cariu dan Petani serta dari Penyuluh pertanian melaksanakan kegiatan Penyemaian bibit padi.

ini Tips Menyemai padi yag baik :

Persemaian merupakan termasuk hal penting dalam budidaya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terletak pada persemaian yang di persiapkan yaitu jenis tanaman serta varietas tanaman yang tentu harus unggul dan bagus untuk di tanam.

Terutama pada budidaya padi varietas yang unggul tahan terhadap hama dan penyakit, jika tanaman yang di tanam terserang penyakit biasanya di lakukan penyulaman, sangat di butuhkan guna untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat persemaian dengan baik untuk tanaman padi dengan menggunakan system SRI sebelum anda menyiapkan lahan atau pengolahan tanah.

Mencampur tanah


Pupuk organik sebelum pipiti atau nampan diisi dengan tanah terlebih dahulu diiapisi daun pisang-1 yang sudah dilemaskan, kemudian diisi dengan tanahyang sudah dicampur pupuk organik sebanyak tiga per empatnya kemudian disiram dengan air sehingga tanah dalam pipiti atau besek menjadi lembab.

Jumlah benih


Per pipiti atau besekantara 300-3so bija kurang lebih satu sendok makan, setelah itu ditutup dengan tanah yang sudah dicampur pupuk organik(lapisan tanah penutup diupayakan tipis)  kemudian dibibit lagi.  Selanjutnya persemaian dapat disimpan dipekarangan.  Hari pertama dan ke dta persemaian ditutup agar tidak kepanasan atau dapat disimpaa di tempat yane teduh,  jika disimpan dipekarangan diupayakan ditetakan pada tempat yang aman dari gangguan ayam dan lain-lain.  Pemberian air dapat dilakukan setiap hari agar media tetap lembab dan tanaman tetap segar.

Tanam


Benih ditanami pada umur 7 sampai 10 hari setelah semai.  jumlah benih per lubangnya hanya satu dan diusahakan dangkal sekitar 1 cm,  dengan perakaran kondisi air saat tanam horizontal seperti huruf L, kondisi macak macak.  Dasar pemikiran tanam tunggal adalah ketika benih ditanam,  maka tidak akan timbul pesaingan satu sama lain dalam hal nutrisi,  oksigen dan sinar matahari.

Alasan benih ditanam dangkal adalah untuk menghindari agar kita tidak tertekuk ke atas,  sebab bila demikian benih memerlukan energi besar dalam memulai tumbuhnya,  akar baru akan tumbuh dari ujung tersebut dan jika ditanam tertalu dalara makan tanah akan menjadi penghambat untuk pembentukan anak.  jarak tanam dapat dipilih,  antara lain 27 x 27 cm,30×30 cm atau 40×40 cm.

Semakin lebar jarak tanam semakin mengingkatkan jumlah anakan produktif,  karena persaingan oksigen,  energi matahari dan nutrisi semakin berkurang,  sempit lebarnya jarak tanam dipengaruhi oleh tungikat subur dan tidaknya tanah.

Pemupukan


Pemupukan dalam metode SRI hanya dilakukan dengan pupuk organik yang berasal dari bahan organik seperti hijauan fjerami,  batang pisang dan hijauan lainnya:  kotoran hewan kambing sapi,  ayana,  kelinci dan kerbau dimana bahan-bahan tersebut teriebih dahulu dikomposkan).  Pemupukan dapat juga ditambahkan dengan pupuk cair organik vang dapat dibuat sendiri.  Pupuk cair organik dibuat melalui proses fermentati dan pengelolaan microorganismelokal(MOL)  dengan bahan dari tulang tulang ikan,  limbah pemotongan hewan,  buah-buahan us buah-buahan dan bahan lain-lain.  Proses iermentasi tersebut menggunakan air nira atau air kelapa dengan waktu yang diperlukan is hari.

Pengelolaan Air dan Penyiangan


Padi bukan tanaman air,  tetapi dalam pertumbuhannya membutuhkan air.  Pada prinsipnya pengelolaan air metoda SRI adalah pengaturan pemberian air pada lahan sedemikian rupa sehingga kapan lahan tersebut macak-macak,  kapan dilakukan penggenangan dan kapan dilakukan pengeringan.  Oleh karena itu proses pengelolaan air dan penyiangan dilakukan disesuiakan menurut umur padi sebagai berikut :

  1. Pada umur sampai 8 hari setelah tanam (hst) keadaan air macak macak kemudian umur 9 sampai 10 hst digenang 2 sampai 3 cm.  setelah disiangitanaman dikeringkan sampai umur 18 hst.
  2. Pada umur 19 sampai 20 hst tanaman digenang, ini untuk memudahkan penyiangan ke II dan selanjutnya pengeringan penyiangan dilakukan dengan interval waktu yang sama,  sampai tanaman berbunga.  Pada saat tanaman berbunga tanaman diairi dan setelah padi masak susu di keringkan kembali sampai menjelang panen.  Dengan pengeringan maka pertumbuhan tinggi terbatasi, nitrogen pengisapan padi akan tertekan karena selanjutnya tangkai daun pagi akan besar dan tebal,  keras serta kuat yang memiliki daya tahan terhadap serangan hama penyakit dan penyimpanan padi akan lebih aktif.

Bagikan :